Balikpapan adalah kota di pesisir selatan Kalimantan Timur dengan luas 503,3 km² dan berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Selat Makassar. Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur mempengaruhi Balikpapan, meningkatkan permintaan lahan pemukiman dan memicu konversi lahan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan perubahan tutupan lahan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) di Balikpapan selama periode 2018-2022, mengetahui tren perubahan, dan mengidentifikasi daerah rentan terhadap perubahan tutupan lahan. Metode yang digunakan meliputi pengumpulan data, pengolahan citra satelit, dan analisis spasial. Data yang digunakan mencakup citra satelit Planet NICFI tahun 2018, 2020, dan 2022, peta Kota Balikpapan, serta shapefile batas DAS dari BPBD Kota Balikpapan. Hasil penelitian menunjukkan perubahan signifikan dalam tutupan lahan di berbagai DAS. Semak belukar berkurang sebesar 648,09 ha dan hamparan batuan/pasir lain menurun 476,87 ha, sedangkan kebun campuran meningkat 611,91 ha dan bangunan industri serta perdagangan meningkat 128,20 ha. Tren menunjukkan peningkatan area permukiman dan kebun campuran, menandakan urbanisasi dan aktivitas pertanian yang meningkat. Beberapa DAS di Balikpapan menunjukkan variasi kondisi tutupan lahan: DAS Kritis dengan tutupan lahan di bawah 30% berisiko mengalami erosi, banjir, dan gangguan hidrologi. DAS Rentan dengan tutupan 30%-50% perlu pengelolaan berkelanjutan untuk mencegah kerusakan ekosistem lebih lanjut. DAS Baik dengan tutupan di atas 50% masih mampu menjaga ekosistem, namun tetap membutuhkan pengelolaan agar tutupan hutan tidak menurun.