Kepulauan Indonesia dengan kekayaan satwa endemiknya menghadapi ancaman serius dari perdagangan satwa langka ilegal yang semakin meningkat selama pandemi COVID-19. Kesadaran masyarakat terhadap perlindungan hewan liar menjadi penting dan penggunaan game sebagai media penyuluhan menjadi solusi yang menarik. Game sebagai fenomena modern yang populer tidak hanya menyediakan hiburan tetapi juga berpotensi menjadi alat efektif dalam penyuluhan. Dalam persaingan genre game, pengembangan game Platformer 2D muncul sebagai tantangan unik, terutama dalam menghadirkan pesan sosial tentang konservasi satwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan game yang memperkenalkan satwa langka Indonesia menggunakan metode Game Development Life Cycle (GDLC) dan game engine Unity. Diharapkan bahwa melalui langkah-langkah ini, game ini dapat diciptakan secara sistematis dan efektif untuk menyebarkan kesadaran akan perlunya melindungi satwa langka. Proses pengembangan game ini dimulai dengan tahap pertama dalam metode GDLC yaitu tahap inisasi digunakan untuk menentukan judul yang digunakan yaitu “Saving Endangered Animal”, menentukan genre yaitu platformer, dan menentukan fitur yang akan digunakan dalam game. Tahap kedua yaitu pra produksi digunakan untuk pembuatan alur cerita yang digunakan dan pembuatan/pengumpulan aset seperti aset karakter, platform, dan suara. Tahap ketiga yaitu produksi digunakan untuk pembuatan level dan sistem game secara menyeluruh. Tahap keempat yaitu tahap pengujian digunakan untuk menguji game yang telah dikembangkan menggunakan black box testing. Tahap kelima yaitu tahap beta yang menjadi beberapa tahapan yaitu pengujian beta dengan kuesioner skala likert, lalu perbaikan beta. Tahap keenam sekaligus terakhir adalah perilisan game yang dirilis di platform Itch.io. Hasil dari pengujian beta menggunakan kuesioner dengan rata-rata yaitu 85% sehingga dapat dikatakan bahwa game “Saving Endangered Animal” dapat berfungsi dengan baik serta dapat menyampaikan informasi tentang hewan langka di Kalimantan.