Lahan sawah di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, telah mengalami penurunan produksi yang signifikan selama tiga tahun terakhir yang disebabkan tingkat kesuburan tanah yang menurun pada akibat pemupukan yang tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status dan sebaran peta status unsur hara N, P, dan K di lahan sawah tersebut menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk mengetahui faktor pembatas dan merekomendasikan dosis pemupukan yang sesuai. Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari hingga Juli 2024 menggunakan metode survei grid kaku dengan interval pengambilan sampel 500 m, dengan total 10 titik sampel di lahan seluas 235 hektar. Sampel tanah dianalisis di laboratorium untuk menentukan kadar N total, P tersedia, dan K tersedia. Hasil analisis laboratorium kemudian diolah di ArcGIS menggunakan metode interpolasi Kriging untuk menghasilkan peta status unsur hara. Hasil penelitian menunjukkan status unsur hara N bervariasi dari rendah hingga sedang, P dari sangat rendah hingga sangat tinggi, dan K dari rendah hingga sedang. Sebaran unsur hara pada lahan sawah di lokasi penelitian memiliki Unsur N memiliki sebaran status rendah (51 ha) dan sedang (184 ha), unsur P memiliki sebaran status sangat rendah (86 ha) rendah (66), sedang (59) dan sangat tinggi (24 ha), sedangkan unsur K menunjukkan status rendah (81 ha) dan sedang (155 ha). Kandungan unsur hara N, P, dan K yang beragam menjadi faktor pembatas dalam penyerapan hara oleh tanaman. Kondisi ini dipengaruhi oleh topografi yang datar dan pola tanam konvensional. Rekomendasi pemupukan lahan sawah di lokasi penelitian yaitu urea 261 kg/ha dan 230 kg/ha. SP-36 sebesar 59 kg/ha, dan 36 kg/ha, pupuk KCL sebesar 732 kg/ha dan 595 kg/ha.