Crackers merupakan salah satu camilan yang digemari oleh berbagai kalangan usia dan umumnya terbuat dari bahan dasar tepung terigu. Saat ini Indonesia masih mengimpor gandum dalam jumlah yang cukup tinggi. Oleh karena itu, salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi ketergantungan impor gandum adalah dengan substitusi tepung terigu menggunakan jenis tepung lain. Penelitian ini menggunakan tepung talas Belitung dan tepung wortel sebagai substitusi dalam pembuatan crackers. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh formulasi tepung terigu, tepung talas belitung, dan tepung wortel terhadap sifat kimia, sifat fisik, dan organoleptik crackers yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan formulasi antara tepung terigu, tepung talas belitung, dan tepung wortel yaitu P0 (100 g: 0 g: 0 g), P1 (60 g: 20 g: 20 g), P2 (60 g: 25 g: 15 g), P3 (60 g: 30 g: 10 g), dan P4 (60 g: 35 g: 5 g), masing-masing perlakuan dilakukan empat kali ulangan. Hasil yang diperoleh adalah perlakuan terbaik P3 (60 g: 30 g: 10 g) berdasarkan uji organoleptik. Hasil analisis fisikokimia pada crackers P3 diketahui memiliki nilai warna ΔE* 0,17, kekerasan 1746,62 gf, kerenyahan 3,38 mm, kadar air 3,32%, kadar abu 3,57%, kadar protein 9,40%, kadar lemak 18,49%, kadar karbohidrat 65,22%, kadar β-karoten 26,29 mg/gram.