Ikan lele sebagai sumber protein hewani sangat prospektif untuk dijadikan olahan makanan dengan nilai ekonomi yang tinggi karena harganya yang relatif murah, mudah didapat dan memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, sehingga berpotensi diolah menjadi produk olahan ikan, salah satunya adalah fish cake. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik fisikokimia dan penerimaan konsumen terhadap fish cake ikan lele serta mengetahui formulasi yang tepat untuk menghasilkan fish cake terbaik. Perlakuan yang dimaksud adalah persentase daging ikan lele dan rumput laut, dimana rasio tersebut terdiri dari P0 (100%:0%), P1 (90%:10%), P2 (80%:20%), P3 (70%:30%), P4 (60%:40%). Parameter yang diuji meliputi uji proksimat (kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, dan kadar karbohidrat) uji lipat, uji kekuatan gel, uji warna, dan uji hedonik. Hasil uji kadar air fish cake ikan lele dengan penambahan rumput laut Kapphycus alvarezii berkisar 69,52-71,81%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung kepala udang windu memiliki kadar air (69,52-71,81%), kadar abu 2,24-2,74% (bb) dan 8,17-9,84% (bk), kadar lemak 1,72%-8,81% (bb) dan 5,66%-31,63% (bk), kadar protein 8,81-12,80% (bb) dan 31,63-42,01% (bk) kadar karbohidrat 13,65-15,69%(bb) dan 44,76-56,32%(bk). Hasil uji lipat berkisar 5,00 (tidak retak setelah dilipat menjadi setengah lingkaran “AA”). Penambahan rumput laut Kappaphycus alvarezii menurunkan nilai kekuatan gel berkisar 89,16-190,82 g.cm dan meningkatkan nilai derajat putih 50,00-54,61%. Hasil uji hedonik terbaik pada perlakuan P2 (daging ikan lele 80% : rumput laut Kapphyycus alvarezii 20%) yaitu tingkat penerimaan konsumen pada kenampakan 7,22 (suka), bau 7,24 (suka), rasa 7,27 (suka) dan tekstur 7,51 (sangat suka).