Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pembudidaya ikan dalam keramba jaring apung yang terdapat di Kelurahan Loa Tebu dan untuk mengetahui bentuk - bentuk kearifan lokal pembudidaya ikan dalam keramba jaring apung di Kelurahan Loa Tebu terkait pengelolaan sumber daya perikanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Tipe data yang digunakan adalah primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi dan teknik analisis datanya adalah kualitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan dengan sengaja berdasarkan pertimbangan yang telah ditentukan. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa kelompok pembudidaya ikan dalam keramba jaring apung di Kelurahan Loa Tebu Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara rata - rata mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi, beragama Islam, rentang usia 20 - 60 tahun, mayoritas adalah laki-laki, mayoritas telah menggeluti usaha budi daya selama 5 - 10 tahun dan 1 orang 27 tahun, dan bersuku Kutai. Mata pencaharian masyarakat lokal terkait dengan pemanfaatan sumber daya perikanan, dilihat dari kearifan lokalnya, seperti tradisi: gotong royong, berdoa untuk mengusir kejahatan, dan mengurangi makanan ikan saat air bangar (Bangai). Adat istiadat : Ritual melaboh merupakan ritual unik memberi makan sungai. Kepercayaan: Makhluk jahat atau setan, buaya, hantu air, dan kepunahan. Larangan : Dilarang beraktivitas pada waktu senja, membuang sampah ke sungai, capak, dan tidak berbagi makanan dengan sungai. Etika dan Aturan : dilarang melakukan persaingan pasar yang merugikan pembudi daya ikan.