Daun afrika merupakan tanaman yang sering digunakan masyarakat Indonesia sebagai pengobatan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antikoagulan dari ekstrak dan fraksi daun afrika menggunakan metode Lee White dan apusan darah. Pada metode maserasi simplisia daun afrika menggunkan pelarut etanol 70%, selanjutnya fraksinasi cair−cair dengan pelarut n−heksan, etil asetat, dan aquades. Kemudian dilakukan pengujian skrining fitokimia golongan metabolit sekunder dan pengujian aktivitas antikoagulan dengan metode Lee White dan apusan darah. Pada metode Lee White sampel darah dicampurkan dengan larutan uji dan diamati viskositas darah, sedangkan metode apusan darah dilakukan pembuatan preparat dari sampel darah uji kemudian diamati dibawah mikroskop perbesaran 100 kali. Hasil yang didapatkan dari pengujian ekstrak dan fraksi daun afrika memiliki aktivitas antikoagulan. Setelah pengamatan selama 2 jam pada metode Lee White sampel darah uji tidak mengalami pembekuan darah dan pada metode apusan darah setelah diamati dibawah mikroskop sel darah tidak berkelompok serta sel darah berbentuk bulat seperti uang logam. Hal ini dikarenakan ekstrak dan fraksi daun afrika banyak memiliki kandungan golongan metabolit sekunder, diantaranya golongan metabolit flavonoid dan alkaloid.