Kemiskinan di Indonesia masih menjadi persoalan yang belum sepenuhnya teratasi, pada Maret 2023 mencatatkan angka kemiskinan tingkat nasional masih sebesar 9,36% sebagaimana tercatat pada Badan Pusat Statistik. Tingkat Kemiskinan kota Balikpapan pada tahun 2023 terendah ketiga setelah Kota Sawah Lunto dan Kabupaten Badung. Meski tingkat kemiskinan kota Balikpapan rendah bahkan telah melampaui target pada akhir periode pembangunan jangka menengah yaitu 2,37 pada tahun 2026, Pemerintah Kota Balikpapan tetap berkomitmen untuk berupaya menekan tingkat kemiskinan dengan berbagai program pembangunan serta menjadi salah satu prioritas pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh variabel independen yaitu investasi dan indeks pembangunan manusia, variabel intervening yaitu pertumbuhan ekonomi dengan variabel terikat yaitu tingkat kemiskinan di kota Balikpapan tahun 2010-2023. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur (Path Analysis). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa investasi bersifat negatif dan tidak signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan IPM bersifat positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan terhadap tingkat kemiskinan, variabel investasi secara langsung berpengaruh signifikan namun bersifat positif, sedangkan variabel IPM bersifat negatif dan signifikan selanjutnya pertumbuhan ekonomi bersifat positif dan tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Selain itu, variabel pertumbuhan ekonomi bersifat positif namun tidak memberikan pengaruh mediasi pada hubungan antara investasi dan tingkat kemiskinan serta antara IPM dengan tingkat kemiskinan di kota Balikpapan.