Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat mendorong Perusahaan Listrik Negara (PLN) mendorong untuk menyediakan energi listrik yang setiap tahun semakin bertambah. Salah satu upaya yang dilakukan dengan pembangkitan energi listrik yang optimal. Salah satu jenis pembangkit yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) dimana menggunakan gas sebagai bahan bakar dan terdapat gas buang yang dimanfaatkan dalam memutar turbin. Dalam proses penyaluran energi listrik dari pembangkitan terdapat suatu peratalan listrik yang disebut transformator. Penggunaan transformator secara terus-menerus dan faktor usia menyebabkan dapat terjadinya kerusakan pada sehingga perlu adanya upaya yang dilakukan agar transformator bisa bekerja lebih optimal. Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap hasil pengujian indeks polarisasi dan tegangan tembus minyak pada transformator yang terdapat di PLTGU Tanjung Batu. Berdasarkan IEEE 48 Tahun 2000 nilai indeks polarisasi yang baik berada antara 1,25 sampai dengan 2 dan nilai indeks polarisasi yang sangat baik berada diatas 2. Menurut SPLN 48:1 Tahun 1982 batas nilai tegangan tembus minyak untuk peralatan dengan tegangan dibawah 70 KV sebesar 30 KV dan untuk peralatan dengan tegangan 70 KV sampai dengan 170 KV sebesar 40 KV. Jika nilai indeks polarisasi dan tegangan tembus minyak berada dibawah standar maka akan menggangu sistem kerja dari transformator tersebut. Hasil pada penelitian ini didapatkan dua transformator yang memiliki nilai indeks polarisasi dan tegangan tembus minyak yang sesuai dengan standar yaitu Main GT 1 dan Auxiliary GT 2 sedangkan untuk Main GT 2, Main ST, Auxiliary GT 1, dan Auxiliary ST memiliki nilai tegangan tembus minyak yang berada dibawah standar. penurunan nilai indeks polarisasi dan tegangan tembus minyak dipengaruhi oleh kontaminan-kontaminan seperti air, kotoran, dan debu yang tercampur dengan isolasi cair dari transformator.