Hidroponik dikenal sebagai budidaya tanaman tanpa tanah. Hidroponik juga mampu mengefisiensi budidaya tanaman tanpa tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usahatani sayuran hidroponik dengan studi kasus di Fikri Farm, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai dengan bulan Juni 2024, Fokus utama penelitian adalah untuk mengetahui besar biaya, penerimaan, dan pendapatan dari usahatani sayuran hidroponik serta menghitung nilai R/C Ratio untuk menentukan kelayakan ekonomis usaha ini. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer yang diperoleh melalui wawancara dan observasi langsung kepada pemilik Fikri Farm serta data sekunder dari berbagai literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya produksi per musim tanam untuk selada adalah Rp 4.575.551, pakcoy Rp 4.056.551, dan kailan Rp 3.745.418. Total penerimaan untuk selada, pakcoy, dan kailan masing-masing adalah Rp 12.355.000, Rp 9.200.000, dan Rp 6.090.000. Pendapatan bersih yang diperoleh dari selada adalah Rp 7.779.449, pakcoy Rp 5.143.449, dan kailan Rp 2.344.582. Nilai R/C Ratio menunjukkan bahwa usaha ini layak dijalankan dengan nilai R/C Ratio untuk selada 2.70, pakcoy 2.27, dan kailan 1.63. Hasil ini menunjukkan bahwa meskipun biaya produksi tinggi, pendapatan yang diperoleh cukup signifikan sehingga menjadikan metode pertanian inovatif ini sebagai usaha yang menguntungkan bagi petani modern. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan usahatani sayuran hidroponik di Fikri Farm serta menjadi referensi bagi petani lain yang tertarik mengembangkan usaha serupa.