Kota Samarinda merupakan pusat kota di Provinsi Kalimantan Timur yang terus menerus berkembang seiring bertambahnya jumlah penduduk dan kebutuhan akan lahan. Bertambahnya jumlah penduduk dan kebutuhan lahan dari tahun ke tahun tersebut sehingga rentan mengalami perubahan penggunaan lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan di Kota Samarinda khususnya Kecamatan Samarinda Utara Tahun 2013 dan Tahun 2019 dengan memanfaatkan penginderaan jauh menggunakan citra satelit Quickbird dan Google Earth. Pemanfaatan penginderaan jauh (PJ) dan sistem informasi geografi (SIG) dalam memetakan penggunaan lahan diharapkan dapat membantu pekerjaan pemetaan penggunaan lahan secara efektif dan efisien. Data yang digunakan adalah citra satelit quickbird tahun perekaman 2013 dan citra satelit google earth tahun perekaman 2019. Klasifikasi penggunaan lahan pada penelitian ini menggunakan klasifikasi terbimbing (Supervised Classification) khususnya algoritma Maximum Likelihood Classification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan lahan menghasilkan 8 kelas penggunaan lahan, yakni hutan, semak belukar, lahan terbuka, pemukiman, pertanian, perkebunan, badan air, dan lahan tidak teridentifikasi. Perubahan penggunaan lahan terbesar terjadi pada kelas lahan terbuka dengan perubahan luas sebesar 368,45 ha (26.82 %). Sedangkan perubahan penggunaan lahan terkecil terjadi pada kelas badan air dengan perubahan luas sebesar 22,61 ha (1.65 %).