Kebutuhan ikan semakin penting bagi masyarakat, sehingga sangat wajar untuk memacu perkembangan usaha perikanan. Pada komoditas ikan segar perlu dilakukan pengawetan untuk menjamin mutu ikan selama pendistribusian. Daun kluwek memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, kuinon, steroid, dan triterpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan profil keamanan mikrobiologi (ALT, Coliform, Escherichia coli, Salmonella sp., Vibrio cholera, dan Vibrio parahaemolyticus) dan kualitas sensoris ikan nila selama pengawetan menggunakan daun kluwek. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan faktor penelitian adalah waktu pengawetan, sedangkan perlakuannya adalah waktu pengawetan hari ke-0 (kontrol), hari ke-1, hari-2, hari ke-3, hari ke-4. Setiap perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali ulangan. Pengamatan jumlah bakteri dan jumlah bakteri patogen (Coliform, Escherichia coli, Salmonella typhimurium, dan Vibrio cholera) dan diamati profil kesegaran ikan menggunakan form pengamatan organoleptik SNI 2729:2013 untuk ikan segar. Data ALT dianalisis dengan ANOVA, data keamanan mikrobiologis dianalisis secara deskriptif, dan data organoleptik dianalisis dengan uji Friedman dilanjutkan dengan uji Dunn’s. Pengawetan ikan nila menggunakan daun kluwek tidak dapat mempertahankan keamanan mikrobiologi karena ikan nila telah memiliki kontaminasi mikroba melebihi batas maksimal yang telah ditetapkan SNI 2729 Tahun 2013 tentang Ikan Segar sehingga tidak memenuhi syarat untuk keamanan mikrobiologi pada ikan.