Tanaman kelor memiliki kandungan bermanfaat baik sebagai bahan pangan maupun bahan obat-obatan. Daun kelor merupakan bahan pangan segar sehingga cepat mengalami kerusakan, untuk memperpanjang umur simpannya daun kelor diolah menjadi bubuk. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan jenis kemasan polyprophylene, aluminium foil dan jar kaca terhadap sifat kimia bubuk daun kelor. Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, dengan menggunakan Rancanga Acak Lengkap (RAL) dengan 1 perlakuan yaitu penggunaan jenis kemasan yang berbeda (polyprophylene, aluminium foil dan jar kaca) dan 3 kali ulangan. Parameter yang diamati meliputi uji kadar air, uji kadar abu, uji kadar lemak, dan uji pH. Data Hasil pengujian dianalisis menggunakan sidik ragam (Anova) dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf kepercayaan α=0,05. Penelitian ini menunjukan bahwa penggunan berbagai jenis kemasan berpengaruh nyata terhadap kandungan kimia (kadar air, kadar lemak, pH) pada bubuk daun kelor. Hasil uji kadar air bubuk daun kelor dengan penggunaan kemasan polyprophylene yaitu (12,15±0,24%). Kemasan aluminium foil yaitu (11,11±0,35%), dan kemasan jar kaca yaitu (10,54±0,51%). Hasil uji kadar abu bubuk daun kelor dengan penggunaan kemasan polyprophylene yaitu (17,09±0,54%). Kemasan aluminium foil yaitu (18,09±0,15%), dan kemasan jar kaca yaitu (18,1±0,80%). Hasil uji kadar lemak bubuk daun kelor dengan penggunaan kemasan polyprophylene (3,73± 0,03%). Kemasan aluminium foil yaitu (3,55±0,06%), dan kemasan jar kaca yaitu (3,38±0,07%). Hasil uji pH bubuk daun kelor dengan kemasan polyprophylene yaitu (5,43±0,05%). Kemasan aluminium foil yaitu (5,79±0,08%), dan kemasan jar kaca yaitu (5,35±0,06%).