Penerapan Media Flashcard pada Anak Speech Delay Usia 5-6 Tahun di TK IT Yabis Bontang. Dibimbing oleh Bapak Dr. Hasbi Sjamsir, M.Hum selaku Pembimbing I dan Ibu Adharina Dian Pertiwi, S.Pd., M.Pd Selaku Pembimbing II.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui rancangan media flashcard pada anak speech delay usia 5-6 tahun di TK IT Yabis Bontang, (2) Mengetahui penerapan media flashcard pada anak speech delay usia 5-6 tahun di TK IT Yabis Bontang, (3) Mengetahui evaluasi media flashcard pada anak speech delay di TK IT Yabis Bontang, (4) Mengetahui dampak media flashcard pada anak speech delay usia 5-6 Tahun di TK IT Yabis Bontang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Subjek penelitian ini adalah guru dan anak speech delay yang berusia 5-6 tahun di TK IT Yabis Bontang. Teknik pengumpulan data ini melalui (1) Observasi, (2) Wawancara, (3) Dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Rancangan pembelajaran dengan menggunakan flashcard pada anak speech delay dirancang dengan memilih flashcard sesuai dengan tema yang ada pada RPP, menggunakan metode berulang, mempersiapkan flashcard berdasarkan tema. (2) Penerapan media flashcard pada anak speech delay dilakukan dengan metode berulang-ulang yang dikombinasikan dengan berbagai permainan variatif. Salah satu permainan yang digunakan adalah "bisik berantai” metode ini dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan interaktif, sehingga anak lebih termotivasi untuk berpartisipasi dan berlatih berbahasa, waktu penerapan flashcard dapat dilakukan di awal, di tengah atau di akhir pembelajaran. (3) Bentuk evaluasi yang dilakukan guru adalah berdasarkan skala capaian perkembangan BB,MB,BSH,BSB, guru menggunakan catatan anekdot untuk mencatat peristiwa penting. (4) Dampak positif media flashcard pada anak speech delay didapat hasil bahwa media flashcard dapat melatih fokus anak, memperkaya kosa kata anak, serta melatih kemampuan berbicara anak. Kekurangan dari media flashcard yaitu, ukuran flashcard yang terlalu kecil membuat anak sulit untuk melihat sehingga butuh kejelian mata.