Pergeseran model pembelajaran dari tatap muka ke pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19 berdampak positif dan negatif. Dampak negatifnya antara lain : media sosial membuat anak lalai terhadap tugasnya, menjadikan anak malas untuk berpikir, karakter anak berubah menjadi cepat marah dan kesal, bahkan ditemukan beberapa murid melakukan self
harm. Self harm merupakan perilaku melukai diri, dan merusak diri secara impulsive guna mengalihkan emosi atau perasaan yang tak tertahankan (Widyawati, 2020). Penguatan pendidikan karakter dapat menjadi alternatif untuk menjawab tantangan global dan membangun keberadaban bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan program Bina Cinta Tuhan dalam pembentukkan karakter religius di Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Prima Swarga Bara Kutai Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan model Miles & Huberman, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Temuan penelitian menunjukkan : 1). Perencanaan dilakukan melalui mekanisme rapat untuk mengindentifikasi kebutuhan guru, sarana dan prasarana, serta waktu pelaksanaan program. 2) Pengorganisasian dilakukan oleh direktur dengan membagi tugas dan wewenang sesuai dengan kapasitasnya. 3) Pelaksanaan program tertuang dalam surat keputusan program Bina Cinta Tuhan sebagai mata pelajaran khusus. 4). Pengawasan dilakukan melalui rapat rutin dan laporan disampaikan dalam google drive. Hasil survei pelaksanaan program Bina Cinta Tuhan dalam pembentukkan karakter religius di Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Prima Swarga Bara menunjukkan bahwa dari 118 sampel murid diperoleh hasil yaitu 90,11% telah melaksanakan perilaku religius.