Latar belakang: Penggunaan jenis air yang dikonsumsi masyarakat merupakan salah satu faktor luar individu yang dapat mengakibatkan terjadinya karies apabila kadar fluoride dalam air kurang daripada yang seharusnya. Faktor lain yang memengaruhi terjadinya karies adalah derajat keasaman (pH). Kelurahan Tamapole merupakan salah satu kelurahan di Kabupaten Kutai Kartanegara yang belum terdapat PDAM, masyarakat sekitar memanfaatkan air tanah (air sumur bor) sebagai sumber mata air. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kandungan fluoride dan pH air sumur bor terhadap skor DMF-T pada penduduk Kelurahan Tamapole. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan menggunakan studi cross-sectional. Total responden yang akan mewakili populasi dihitung dengan Rumus Lameshow yang dimodifikasi sehingga diwakili oleh 72 responden. Selain itu dilakukan pengukuran pH air sumur bor di lokasi dan pengukuran kandungan fluoride di laboratorium analisis air. Setelah itu, data ditabulasi dan dilakukan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil: Hasil pengukuran menunjukkan rerata pH 4,868 (asam), rerata kandungan fluoride 0,128 mg/L (rendah), dan rerata Skor DMF-T 4,861 (tinggi). Hasil Uji Spearman Correlation menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara kandungan fluoride air sumur bor terhadap kejadian karies melalui skor DMF-T penduduk Kelurahan Tamapole dengan arah hubungan negatif. Selain itu juga, terdapat hubungan yang sedang antara pH air sumur bor terhadap kejadian karies melalui skor DMF-T pada penduduk Kelurahan Tamapole dengan arah hubungan negatif. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kandungan fluoride dan pH air sumur bor terhadap skor DMF-T.