Kemiri sudah lama ditanam di Indonesia baik untuk tujuan komersial maupun subsistem untuk menunjang kehidupan masyarakat sehari hari. Kemiri merupakan salah satu komoditas perkebunan yang potensial untuk dikembangkan, hal ini disebabkan pasar kemiri yang semakin terbuka sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan komsumsi kemiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase perkecambahan benih kemiri pada perendaman dalam ekstrak bawang merah dengan waktu yang berbeda dan mengetahui laju perkecambahan pada perendaman dalam ekstrak bawang merah dengan waktu yang berbeda. Nilai persentase intensitas cahaya dari awal penelitian hingga akhir penelitian berkisar antara 83,17% - 83,37%. Hal ini menunjukkan tingginya intensitas cahaya persemaian biji kemiri tersebut, dan perhitungan suhu yang diperoleh dari awal penelitian hingga akhir penelitian yaitu dengan rata-rata 30.63°C - 30.97°C, kemudian pada akhir penelitian memiliki suhu yang tertinggi. Kelembaban yang diperoleh dari awal penelitian hingga akhir penelitian adalah 72.73% - 73.33% dengan rata rata 72.42%. Tanaman dapat tumbuh subur apabila mendapatkan kelembaban tanah dan suhu yang sesuai bagi kebutuhan tanaman. Untuk laju perkecambahan benih kemiri adalah pada perlakuan A3B3 (Perendaman selama 72 jam dengan dosis bawang merah 600gr) sebesar 2,67. Sedangkan rata-rata terendah didapati pada perlakuan A1B1 (Perendaman selama 24 jam dengan dosis ekstrak bawang merah 200gr) sebesar 0,33. Selanjutnya nilai rataan persentase perkecambahan benih kemiri berkisar antara 1,56% – 3,78% dengan kontrol 1,33% .