Latar belakang: Hipertensi pada lansia sering di temukan karena orang yang sudah berusia paruh baya sangat rentan mengalami hipertensi. Dengan bertambahnya usia maka tekanan darah juga akan meningkat, dimana setelah usia 45 tahun, dinding arteri akan mengalami penebalan karena adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah secara perlahan akan mengecil. Tujuan: untuk mengetahui dukungan keluarga dan kemandirian lansia dengan penyakit hipertensi Metodologi: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei yang menggambarkan tingkat dukungan keluarga dan kemandirian lansia dengan penyakit hipertensi. Pengumpulan data dilakukan dengan pembagian kuesioner. Sampel berjumlah 100 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu Accidental Sampling. Di Kelurahan Temindung Permai,Samarinda. Penelitian in dilakukan pada February 2024 hingga Maret 2024. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan/membacakan kuisioner dukungan keluarga dan kemandirian kepada responden. Hasil: Penelitian ini didapatlan bahwa dari 100 responden didapatkan pada dukungan informasi dengan dukungan keluarga baik sebanyak 15 orang (15%), dukungan cukup sebanyak 38 orang (38%), dukungan kurang sebanyak 47 orang (47%), untuk dukungan penilaian dengan dukungan keluarga baik sebanyak 13 orang (13%), dukungan cukup sebanyak 31 orang (31%), dukungan kurang sebanyak 56 orang (56%), sedangkan dukungan instrumental dengan duukungan keluarga baik sebanyak 52 orang (52%), dukungan keluarga cukup sebanyak 40 orang (40%), dukungan keluarga kurang sebanyak 8 orang (8%), dan dukungan emosional dengan dukungan keluarga baik sebanyak 40 orang (40%), dukungan keluarga cukup sebanyak 40 orang (40%), dukungan keluarga kurang sebanyak 20 orang (20%). Dan pada hasil kemandirian didapatkan ketergantungan ringan sebanyak 46 orang (46%), ketergantungan sedang sebanyak 1 orang (1%), dan mandiri sebanyak 53 orang (53%). Kesimpulan: Dukungan Keluarga dan Kemandirian Lansia Dengan Penyakit hipertensi.