Mangrove merupakan tanaman yang memiliki kemampuan unik untuk tumbuh di ekosistem yang berada di perbatasan antara darat dan laut. Tanaman ini umumnya ditemukan di sepanjang garis pantai, di daerah pasang surut, muara sungai, dan rawa-rawa air asin. Saat ini kegiatan konservasi tanaman mangrove telah banyak dilakukan. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mangrove khususnya tanaman Rhizopora mucronata adalah suhu air. Suhu yang tidak optimal dapat berdampak terhadap kerusakan dan kematian tanaman dan menyebabkan kegagalan pada kegiatan rehabilitasi hutan mangrove. Tujuan penelitian ini adalah: 1) mengidentifikasi gejala kerusakan tanaman R mucronata akibat terendam buangan air panas; 2) mengetahui intensitas dan sebaran kerusakan tanaman R mucronata akibat terendam buangan air panas; 3) menganalisis hubungan antara suhu dan waktu terendam buangan air panas terhadap kerusakan tanaman R mucronata. Penelitian dilakukan di kawasan rehabilitasi hutan mangrove PT Badak NGL Bontang, Kalimantan Timur dengan luasan 40 hektar. Data penelitian dikumpulkan dari 30 PU dengan ukuran 20 m x 20 m. PU diletakkan secara purposive berdasarkan tingkat kerusakan tanaman yang dilihat secara visual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman R mucronata yang terendam buangan air panas daun menguning, mengkerut hingga rontok, batang menguning hingga coklat, mengering dan keropos. Terdapat 4 kategori intensitas kerusakan tanaman mulai rusak berat, sedang, ringan hingga sehat. Suhu dan waktu terendam buangan air panas berkorelasi kuat terhadap kerusakan tanaman R mucronata.