Pneumonia adalah suatu kondisi infeksi akut pada saluran napas bawah yang mengenai jaringan paru-paru. Penyebab pneumonia dapat berasal dari mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan makan atau benda asing. Penyalahgunaan antibiotik yang tidak sesuai menyebabkan mikroorganisme menjadi resisten dan akan lebih sulit di basmi. Bahan alam berpotensi sebagai antibakteri yang baik. Kandungan senyawa pada bahan alam dapat menjadi antibakteri yang baik untuk mengatasi resistensi antibiotik. Salah satunya dengan menggunakan tanaman kemukus. Kemukus (Piper cubaba) mengandung senyawasenyawa yang dapat menjadi antimikroba yang baik. Kandungan minyak atsiri pada kemukus dapat digunakan sebagai pengobatan antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai rendemen minyak atsiri buah kemukus, karakteristik berupa organoleptik, bobot jenis, dan analisis GC-MS minyak atsiri buah kemukus, aktivitas antibakteri minyak atsiri buah kemukus terhadap bakteri Streptococcus pneumoniae, Klebsiella pneumonia, dan Staphylococcus aureus minyak atsiri buah kemukus. Hasil rendemen yang diproleh dari ekstraksi minyak atsiri kemukus yaitu sebesar 0,24%. Adapun hasil karakteristik minyak atsiri buah kemukus berupa organoleptik didapatkan warna kuning keruh, berbau pedas khas kemukus, berbentuk cair. Hasil bobot jenis menunjukkan nilai sebesar 0,9260. Hasil identifikasi GC-MS menunjukkan 52 senyawa yang terdeteksi dengan 10 senyawa utama antara lain δ-cadinene (22,39%), β-Phellandrene (5,33%), Epicubenol (5,21%), α-Cubebene (5,08%), α-Copaene (4,31%), cis-Calamenene (3,17), Cubenene (3,11%), Aromandendrene (2,87%), α-Phellandrene (2,1%), α-Pinene (2,01%). Hasil pengujian antibakteri menunjukkan kategori sedang pada konsentrasi tertinggi terhadap bakteri Streptococcus pneumoniae dan Staphylococcus aureus, sedangkan terhadap bakteri Klebsiella pneumoniae menunjukkan hasil dengan kategori kuat pada konsentrasi tertinggi.