Latar Belakang : Penderita diabetes di Indonesia kasus luka kaki diabetik sebesar 12% dan resiko luka kaki diabetik sebesar 55,4%. Penelitian menunjukan bila menggunakan teknik serta cairan pencuci luka yang tepat bisa mengurangi pertumbuhan bakteri, mengurangi nanah dan mencegah bau. Bahan alternatif cairan pencuci luka yaitu rebusan daun sirih merah (Piper Crocatum). Daun sirih merah dapat digunakan sebagai salah satu bahan alternatif yang mempercepat proses penyembuhan luka.
Metodologi : Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada tiga partisipan dengan malodor luka kaki diabetik. Alat ukur yang digunakan yaitu skala Teller untuk mengukur tingkat malodor pada luka kaki diabetik.
Hasil : Hasil penelitian dari ketiga partisipan dengan menggunakan instrument pengukuran tingkat malodor pada luka kaki diabetik menggunakan skala Teller didapatkan dua partisipan mengalami peningkatan malodor sebanyak 1 skor sedangkan, satu partisipan lainnya tidak mengalami peningkatan malodor dikarena beberapa faktor seperti jenis eksudat, jenis balutan, luas luka dan gula darah sewaktu.
Kesimpulan : Pencucian kaki menggunakan air rebusan daun sirih merah (Piper Crocatum) dapat mengurangi malodor pada luka kaki diabetik
Kata Kunci : Luka Kaki Diabetes, Pencucian Luka, Malodor, Daun Sirih Merah (Piper Crocatum).