Stroke merupakan penyakit kardiovaskuler yang menjadi perhatian di dunia kesehatan. Secara global, kasus stroke iskemik mencapai 77,2 juta dan stroke hemoragik sebesar 24 juta. Indonesia menyumbang kasus stroke sebesar 10,9 permil dan Kalimantan Timur menjadi salah satu provinsi dengan prevalensi tertinggi, sekitar 10 permil. RSUD Abdoel Wahab Sjahranie sebagai rumah sakit rujukan terbesar di Kalimantan Timur memiliki fasilitas Stroke Centre yang berperan penting dalam penanganan stroke dan menyediakan rekam medik yang dapat digunakan sebagai data sekunder untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi stroke iskemik.Penelitian bertujuan untuk memperoleh model regresi logistik biner pada kejadian stroke iskemik di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie. Metode yang digunakan adalah nonreactive research dengan desain cross-sectional. Penelitian melibatkan 301 sampel data sekunder dari rekam medik tahun 2023 dan dianalisis menggunakan regresi logistik biner.Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia, pendidikan, kadar LDL, kadar HDL, kadar gula darah, hipertensi dan jantung berpengaruh signifikan terhadap kejadian stroke iskemik. Model prediksi yang diperoleh: stroke iskemik = - 3,702 -0,672(hipertensi) - 0,840(pendidikan) + 0,052(usia) + 1,564(kadar gula darah) + 1,521(kadar HDL) + 1,377(kadar LDL) + 0,970(jantung). Model ini mampu menjelaskan 40,6% variasi kejadian iskemik stroke dan ketepatan klasifikasi yang diberikan sebesar 75,4%. Dapat disimpulkan bahwa kadar gula darah beresiko lebih besar terhadap stroke iskemik. Dengan demikian, perlu dilakukannya Intervensi melalui pemeriksaan kesehatan rutin, terutama pada usia lanjut agar dapat mengidentifikasi tanda dan gejala yang berisiko terhadap stroke iskemik