Berdasarkan studi pendahuluan di SMP Negeri 6 Samarinda menunjukkan perilaku agresif yang tinggi, dengan gejala sulit mengontrol emosi, berkata kasar, terlibat perkelahian, serta bermusuh musuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perilaku agresif, pelaksanaan konseling kelompok realita, serta pengaruh konseling kelompok realita untuk mengurangi perilaku agresif. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif eksperimen. Desain ekperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest – posttest. Populasi seluruh siswa kelas VIII E, VIII F, dan VIII G SMP Negeri 6 Samarinda dengan jumlah 89 siswa dan sampel sebanyak 3 siswa yang teridentifikasi memiliki perilaku agresif yang tinggi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Non-Probability Sampling dengan teknik Purposive Sampling. Layanan konseling kelompok realita yang dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan. Kondisi awal perilaku agresif siswa dilihat dari hasil skor sebelum diberikan perlakuan rata-rata nilai skor pre-test yaitu sebesar 88,3 setelah diberikan perlakuan nilai rata-rata skor turun menjadi 59,3 jadi penurunan skor rata-rata yaitu sebesar 29. Pelaksanaan perlakuan dilakukan sesuai dengan teknik konseling realita, yaitu wants, do & direction, evaluation, dan planning. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat penurunan signifikan mengenai perilaku agresif siswa SMP Negeri 6 Samarinda. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari ketiga sampel yang dapat mengenali dan mengidentifikasi perilaku agresif yang ada pada dirinya, ketiga sampel mampu mengevaluasi apa yang perlu diperbaiki dari tindakan yang sudah dicoba untuk mengurangi perilaku agresif, dan ketiga sampel mampu untuk membuat rencana tindakan untuk mengurangi perilaku agresif