APLIKASI KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN INTERVAL PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis Guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY
ISWITA. Aplikasi Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Interval Penyiraman Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) Di Main Nursery. Program Studi Magister Pertanian Tropika Basah Universitas Mulawarman, 2024. (Dibawah bimbingan A. Syamad Ramayana dan Hadi Pranoto). Tandan kosong kelapa sawit merupakan sumber bahan organik yang diperlukan untuk perbaikan sifat fisika tanah, karena dapat memperbaiki struktur tanah, porositas tanah, membuat tanah menjadi lebih gembur atau remah, dan kemampuan tanah menahan air juga bertambah baik. Peranan air pada tanaman antara lain sebagai pelarut unsur hara dalam tanah, pembawa unsur hara dari dalam tanah ke dalam tanaman dan transportasi fotosintat. Bibit kelapa sawit memerlukan air yang cukup untuk pertumbuhannya, terutama untuk bibit kelapa sawit yang masih muda agar bibit yang tumbuh sesuai dengan kriteria pertumbuhan bibit yang baik. Penelitian dilakukan untuk mengetahui interaksi antara aplikasi kompos tandan kosong kelapa sawit dan interval penyiraman untuk meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit di main nursery, komposisi kompos tandan kosong kelapa sawit terbaik pada media tanam untuk meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit di main nursery, serta interval penyiraman terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit di main nursery. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Loa Tebu, Kecamatan Ternggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara pada Bulan Juni-September 2023. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan percobaan dua faktor. Faktor pertama yaitu kompos tandan kosong kelapa sawit (T): = Subsoil, = Subsoil+Kompos (1:1), = Subsoil+Kompos (1:2) dan = Subsoil+Kompos (1:3), Faktor kedua yaitu interval penyiraman (I): = Setiap hari, = 2 hari sekali, = 3 hari sekali, = 4 hari sekali, terdiri dari enam belas sampel tanaman kelapa sawit dan setiap sampel diulang sebanyak tiga kali. Data dianalisis dengan Analisis Varian (Anova) dan dilanjutkan dengan Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan = Subsoil+Kompos (1:3) berpengaruh nyata pada tinggi bibit, jumlah pelepah daun, volume akar, berat segar bibit, berat kering bibit, berat segar akar dan berat kering akar. Interval penyiraman = 2 hari sekali menunjukkan pengaruh nyata pada tinggi bibit umur 24 minggu, 28 minggu dan jumlah pelepah daun umur 28 minggu. Interaksi perlakuan (Subsoil+TKKS) 1:3 dan Interval Penyiraman 2 hari sekali berpengaruh nyata pada tinggi bibit umur 28 minggu.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | APLIKASI KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN INTERVAL PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis Guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY |
---|---|
Pengarang | Iswita - Personal Name |
No. Panggil | THESIS ISW a 2024 |
Subyek | Media Tanam bibit kelapa sawit interval penyiraman kompos tandan kosong kelapa sawit main nursery |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2024 |
Penerbit | Fakultas Pertanian |
Jurusan | Magister Pertanian Tropika Basah |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY