Lalat tentara hitam (Hermetia illucens) merupakan jenis serangga yang sering dimanfaatkan sebagai sumber pakan alternatif dan dekomposer limbah organik. Lalat tentara hitam mengalami 4 fase hidup dan pada fase dewasa lalat akan segera mati setelah bereproduksi dan menjadi limbah yang kurang dimanfaatkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung bangkai lalat tentara hitam pada substrat fermentasi bungkil kelapa sawit terhadap nilai pertumbuhan dan proksimat larva lalat tentara hitam dan untuk mengetahui konsentrasi tepung bangkai lalat tentara hitam yang paling optimal untuk meningkatkan nilai pertumbuhan dan proksimat pada larva lalat tentara hitam. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap. Penelitian menggunakan 4 kelompok (K: 100% fermentasi bungkil kelapa sawit, P1: 5% fermentasi tepung lalat tentara hitam, P2: 7,5% fermentasi tepung lalat tentara hitam, P3: 10% fermentasi tepung lalat tentara hitam). Hasil penelitian menyatakan penambahan tepung lalat tentara hitam pada fermentasi bungkil kelapa sawit dengan konsentrasi 7,5-10% dapat meningkatkan laju pertumbuhan, berat individu, biomassa, dan biokonversi, serta dapat menunjang kehidupan larva. Penambahan tepung bangkai lalat tentara hitam tidak mempengaruhi nilai reduksi substrat. Namun, nilai reduksi substrat (42,73%-55,18%) menandakan larva lalat tentara hitam dapat mereduksi limbah bangkai lalat tentara hitam secara efektif. Pada nilai proksimat, penambahan tepung bangkai lalat tentara hitam tidak mempengaruhi kadar proksimat larva. Akan tetapi, kandungan protein, air, dan abu (35,04%; 6,5%; 7,2%) layak untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Sementara itu, kadar lemak dan serat (23,6%; 20,7%) masih terlalu tinggi dan melewati batas SNI (SNI 3148.2:2009; 8173.1:2015; 8173.2:2015; 8173.3:2015) untuk pakan konsentrat pada sapi potong dan ayam broiler sehingga perlu pengolahan lanjutan untuk meningkatkan kelayakan pakan.