Bencana kebakaran hutan dan lahan perlu untuk diantisipasi karena mengancam keselamatan jiwa manusia ataupun harta benda. Kebakaran hutan dan lahan terjadi karena faktor alam maupun akibat aktivitas manusia. Peluang kebakaran hutan dan lahan terjadi secara random dan tidak adanya kejelasan terkait dengan probabilitas distribusi kebakaran yang tersebar di berbagai wilayah termasuk di Kalimantan Timur. Maka dari itu Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa bagaimana pengaruh lingkungan terhadap distribusi kejadian kebakaran hutan dan lahan dan mengidentifikasi Bagaimana prediksi model probabilitas distribusi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Timur sebagai upaya perencanaan mitigasi kebakaran hutan dan lahan dengan memanfaatkan data titik kejadiannya selama enam tahun terakhir serta data spasial faktor lingkungan yang mempengaruhinya seperti tutupan lahan, jenis tanah dan lainnya dengan menggunakan metode pendekatan Maximum Entropy. Data titik kejadian kebakaran hutan dan lahan digunakan sebagai sample layer, kemudian data spasial faktor lingkungan sebagai environmental layer yang merupakan Input data Maximum Entropy dalam membangun model. Output dari Maximum Entropy yakni kinerja model, analisa kontribusi, kurva respon dan probabilitas kejadian kebakaran hutan dan lahan di wilayah KalimantanTimur. Hasil penelitian yang dilakukan menyatakan seluruh faktor lingkungan yang digunakan memiliki kontribusi terhadap probabilitas distribusi kejadian kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Timur. Faktor lingkungan dengan kontribusi tertinggi dalam membangun model adalah jarak dari jalan dengan nilai percent contribution 47,5%, sedangkan variabel paling penting dalam membangun model adalah curah hujan dengan nilai percent permutation 21,4%. Kemudian hasil validasi algoritma Maximum Entropy dalam memodelkan probabilitas distribusi kejadian kebakaran hutan dan lahan memiliki akurasi yang baik yakni 90,3% yang ditinjau dari hasil validasi probabilitas titik kejadian kebakaran hutan dan lahan sedang sampai tinggi. Proporsi terluas untuk distribusi kebakaran hutan dan lahan dengan probabilitas tinggi berada pada batas administrasi Kabupaten Berau dengan luasan 307.550 Ha (2,42% dari total luasan Provinsi Kalimantan Timur).