M. RIZKY LAILY RAMADHAN, Dampak Pemindahan Ibu Kota Negara Terhadap Pemenuhan Kebutuhan pangan Beras di Kabupaten Penajam Paser Utara. Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman, 2024. (dibawah bimbingan Erwan Suriaatmaja dan Mursidah). Pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur menimbulkan berbagai dampak signifikan, termasuk pada pemenuhan kebutuhan pangan, terutama beras, di Kabupaten Penajam Paser Utara. Beras merupakan bahan pangan strategis yang memiliki nilai politik, ekonomi, dan sosial yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi ketersediaan beras dan dampak pemindahan ibu kota terhadap pemenuhan kebutuhan pangan beras di Kabupaten Penajam Paser Utara. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk Badan Pusat Statistik dan Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara. Data yang digunakan meliputi proyeksi penduduk, luas lahan, dan produksi padi dari tahun 2019 hingga 2035. Simulasi menggunakan pendekatan dinamik sistem dilakukan dengan software Vensim untuk memprediksi ketersediaan dan kebutuhan beras. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemindahan Ibu Kota Negara akan menyebabkan peningkatan populasi yang signifikan di Kabupaten Penajam Paser Utara. Lonjakan populasi akibat migrasi penduduk meningkatkan konsumsi beras, sementara alih fungsi lahan mengurangi luas lahan yang tersedia untuk produksi padi. Faktor-faktor seperti luas panen, produktivitas dan efisiensi pasca panen juga berpengaruh dalam ketersediaan beras. Diproyeksikan, pada tahun 2025 akan mengalami defisit sebesar 9.067 ton, dengan dampak berkelanjutan hingga 2035, dimana produksi tidak mampu mengejar peningkatan konsumsi. Tanpa adanya intervensi kebijakan yang tepat untuk meningkatkan produksi melalui pengembangan infrastruktur pertanian, pemberdayaan petani, dan diversifikasi sumber pangan, Kabupaten Penajam Paser Utara berisiko mengalami krisis pangan, inflasi yang dapat mengancam stabilitas ekonomi dan ketahanan pangan di masa depan.