Salah satu penyebab rendahnya partisipasi pekerja untuk melaporkan kecelakaan kerja dan potensi bahaya di sektor pertambangan batubara karena belum tersedianya sistem pelaporan yang real-time, terkoneksi, terintegrasi dan tersinkronisasi. Dibutuhkan digitalisasi pelaporan untuk mengurangi kecelakaan kerja dan potensi bahaya di sektor pertambangan batubara.
Penelitian ini menggunakan desain mixed method tipe embedded design di salah satu perusahaan tambang batubara yang memiliki lokasi penambangan di Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Sampel penelitian sebanyak 167 pekerja dan dijadikan kelompok eksperimen dengan menggunakan aplikasi pelaporan SIKAP. Informan penelitian terdiri dari pekerja, petugas K3, dan pegawai pemerintah daerah bidang pengawasan dan pembinaan ketenagakerjaan. Analisis data dilakukan untuk menguji efektivitas aplikasi SIKAP terhadap partisipasi pekerja dengan uji paired t-test, menguji efektivitas digitalisasi terhadap kinerja K3 dengan uji Safe-T Score serta analisis pengaruh indikator dan antar varabel penelitian secara simultan menggunakan Structural Equation ModelPartial Least Square (SEM-PLS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa digitalisasi pelaporan menggunakan aplikasi SIKAP terbukti efektif untuk meningkatkan partisipasi pekerja dalam melaporkan potensi bahaya sebesar 2,7 kali lebih banyak dibandingkan sebelum menggunakan aplikasi SIKAP. Digitalisasi pelaporan SIKAP terbukti efektif untuk meningkatkan kinerja K3 sebesar 2 kali lebih efektif untuk mengurangi kecelakaan kerja dibandingkan sebelum menggunakan aplikasi SIKAP. Kinerja K3 perusahaan secara simultan dipengaruhi oleh digitalisasi pelaporan SIKAP dan partisipasi pekerja dalam melaporkan kecelakaan kerja dan potensi bahaya sektor pertambangan batubara di Kalimantan Timur. Berdasarkan hasil temuan penelitian, dibutuhkan penelitian pengembangan aplikasi yang lebih komprehensif agar dapat dimanfaatkan pada semua sektor pekerjaan berisiko tinggi kecelakaan kerja di masa mendatang.