Lingkungan memainkan peran penting dalam pembentukan sebuah bahasa. Akun Instagram @lyfewithless mengangkat isu lingkungan dalam setiap unggahan postingannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan bentuk lingual dan ideologi yang disuarakan akun Instagram @lyfewithless mengenai isu lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan atau library research dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Objek kajian berupa analisis bentuk lingual serta mendeskripsikan ideologi yang digaungkan akun Instagram @lyfewithless menggunakan deskripsi dimensi ideologis dengan perspektif ekolinguistik menurut teori Bundsgaard dan Steffensen. Pengumpulan data menggunakan teknik bebas libat cakap, catat, dan tangkap layar sebagai analisis data. Teknik analisis data menggunakan metode padan teori ekolinguistik. Hasil penelitian menunjukkan bentuk lingual dalam postingan akun Instagram @lyfewithless, yaitu: (1) bentuk lingual abreviasi (2) bentuk lingual peminjaman istilah asing, (3) bentuk lingual metafora (4) bentuk lingual bahasa figuratif, dan (5) bentuk lingual hiperbola. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa gagasan yang dibentuk oleh akun Instagram @lyfewithless melalui keempat tagar utama yakni #BelajarJadiMinimalis, #SalingSilang, #BijakBerkonsumsi, dan #PakaiSampaiHabis dalam analisis dialog dengan perspektif ekolinguistik menghasilkan temuan ideologi pelestarian lingkungan hidup yang senantiasa berusaha untuk memasukkan nilai-nilai penjagaan terhadap bumi dan lingkungan yang disuarakan pada unggahannya. Dari kelima bentuk lingual tersebut, didominasi oleh bentuk lingual peminjaman istilah asing sebagai penghalusan makna. Dengan demikian, hal ini sejalan dengan penemuan ideologi pelestarian lingkungan hidup melalui penamaan dan pesan yang dikandung dalam postingan akun Instagram @lyfewithless untuk senantiasa menjaga lingkungan dalam masing-masing tagar utama yang digaungkan.