EIRENE YOSUPA JULIN BARA TULAK. Strategi Pengembangan Agribisnis Kakao (Theobroma cacao L.) di Kampung Suaran Kecamatan Sambaliung Kabupaten Berau. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, 2024. (Dibawah bimbingan Muhammad Erwan Suriaatmaja dan Nike Widuri). Tanaman Kakao merupakan salah satu komoditi agribisnis yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan menjadi sumber pendapatan bagi sebagian masyarakat indonesia, dan keberadaannya mampu unggul dalam perubahan ekonomi global. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi pengembangan tanaman agribisnis kakao dengan mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal tanaman agribisnis kakao di Kampung Suaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor internal maupun faktor-faktor eksternal yang berada pada usaha perkebunan tanaman kakao di Kampung Suaran dan strategi pengembangan agribisnis yang dapat diterapkan pada usaha perkebunan kakao tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Suaran Kecamatan Sambaliung Kabupaten Berau sebagai salah satu daerah penghasil kakao terbaik dengan ciri khas yang unik dan dilaksanakan pada bulan Maret 2024 sampai dengan Mei 2024. data yang dikumpulkan pada penelitian ini dalam bentuk data primer melalui (kuesioner) dan data sekunder (studi kepustakaan dan instansi terkait). Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 32 petani kakao dan menggunakan metode analisis SWOT serta analisis internal dan eksternal (IFAS dan EFAS). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil perhitungan IFAS (Internal Factors Analysis Summary) memiliki total skor 2,876 dan hasil perhitungan EFAS (External Factors Analysis Summary) memiliki total skor 2,853. Faktor internal kekuatan utama adalah potensial lahan dan faktor eksternal peluang utama adalah adanya investor. Hasil analisis SWOT menunjukkan hasil perhitungan matriks berada di Kuadran I yaitu strategi S-O atau mendukung strategi agresif dengan menggunakan kekuatan dan peluang untuk mendukung usaha perkebunan kakao di Kampung Suaran. Faktor internal yang terdapat pada usaha perkebunan kakao di Kampung Suaran adalah potensial lahan, ketersediaan modal, produksi kakao cukup tinggi setiap panen, skill tenaga kerja tersedia, kualitas kakao yang terbaik, perlakuan pasca panen, pemasaran hasil produksi, sarana produksi yang kurang, sarana teknologi sederhana, sarana transportasi yang kurang memadai, pencatatan keuangan kurang lengkap, dan tenaga kerja yang bersumber dari keluarga. Sementara untuk faktor eksternal berupa pembinaan dan pendampingan petani, industri pengolahan terbangun, lokasi yang strategis, permintaan pasar, kebijakan dan bantuan pemerintah, adanya investor, adanya alih fungsi lahan, pengaruh jenis komoditi lain, gangguan hama dan penyakit tanaman, infrastruktur jalan yang kurang baik, semangat dan kinerja petani, fluktuasi harga kakao.