Suatu analisis dan kajian geoteknik yang baik dan tepat menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan dalam perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan penambangan. Penyelidikan geoteknik pada area Pit LOM C2HU, Sambarata Mine Operation (SMO), PT Berau Coal, Kabupaten Berau dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi aktual di lapangan yang didasari karena adanya area zona material lunak dataran rendah yang memiliki kedalaman mencapai 15 meter di antara Sungai Sambarata yang merupakan Sungai orde 3 dengan lebar sungai ±20 meter dan Pit C2HU LOM, dengan jarak lebih dari 50 m dari Sungai menuju crest Pit C2HU LOM Sambarata. Dengan kondisi rawa dan kondisi regional Pit C2HU, proses penambangan dengan metode cut and fill konvensional membutuhkan lereng yang sangat landai untuk mendapatkan kestabilan lereng yang aman. Hal ini akan berdampak pada hilangnya cadangan batubara pada Pit C2HU. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengalisis stabilitas lereng tanpa perkuatan tanah dengan menggunakan bantuan software Rocscience Slide 6.0 dan analisis stabilitas lereng dengan perkuatan dinding penahan tanah menggunakan metode elemen hingga dengan software PLAXIS sehingga mendapatkan nilai faktor keamanan yang memenuhi standar dalam operasional penambangan batubara. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa pada kondisi existing LOM-Pit C2HU tanpa adanya perkuatan tanah dengan kondisi muka air tanah ekstrem dan kondisi muka air tanah normal didapatkan safety factor sebesar 0,614 dan 0,692 dengan menggunakan metode perhitungan manual (Bishop), untuk perhitungan metode FEM (Rocscience Slide 6.0) didapat nilai SF sebesar 0,612 dan 0,550, dan untuk perhitungan metode LEM (Plaxis 2D V20) nilai SF < 1 karena mengalami soil body collapse sehingga perhitungan selanjutnya tidak dapat dilakukan. Lereng tanpa adanya perkuatan tanah memiliki angka aman dibawah 1,5 sehingga dalam kondisi tidak aman. Maka perlu diberikan perkuatan tanah dan didapatkan safety factor terhadap stabilitas perkuatan tanah sheet pile tanpa angkur dengan teori rankine dan teori coulomb sebesar 0,944 dan 0,989 sedangkan sheet pile diangkur sebesar 2,023 dan 2,136. Pada perhitungan dengan program Plaxis 2D V20 didapatkan safety factor lereng kondisi muka air tanah ekstrem dan kondisi muka air tanah normal untuk perkuatan sheet pile tanpa angkur sebesar 1,370 dan 1,475 sedangkan sheet pile diangkur sebesar 1,536 dan 1,783. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sheet pile diangkur adalah solusi alternatif dalam perencanaan Ground Improvement dengan teknik perkuatan tanah pada area sekitar lereng Pit C2HU, Site Sambarata, PT Berau Coal karena nilai faktor keamanan lereng memenuhi syarat.