Mangrove merupakan ekosistem penting dalam penyerapan karbon, terutama Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan luasan hutan mangrove terluas di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur biomassa, cadangan karbon, dan serapan karbon pada mangrove usia dua tahun yang ditanam oleh PT. Kaltim Methanol Industri di wilayah Taman Nasional Kutai (Bontang Mangrove Park). Pengambilan data menggunakan metode purposive sampling dengan 20 plot pengukuran berukuran 5 x 5 meter, serta penerapan persamaan alometrik yang sesuai dengan spesies mangrove untuk mengetahui potensi biomassa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biomassa total pada tegakan mangrove mencapai 85,44 ton/ha, dengan Bakau hitam (Rhizophora mucronata) menyumbang biomassa terbesar sebesar 78,38 ton/ha dan Bakau minyak (Rhizophora apiculata) sebesar 7,06 ton/ha. Cadangan karbon total pada tegakan mangrove adalah 40,16 ton/ha, yang terdiri dari 36,84 ton/ha untuk Bakau hitam (Rhizophora mucronata) dan 3,32 ton/ha untuk Bakau minyak (Rhizophora apiculata). Serapan karbon total mencapai 147,38 ton/ha, dengan 135,21 ton/ha berasal dari Bakau hitam (Rhizophora mucronata) dan 12,17 ton/ha dari Bakau minyak (Rhizophora apiculata). Perbedaan nilai biomassa, cadangan karbon, dan serapan karbon ini dipengaruhi oleh perbedaan jumlah individu dari masing-masing spesies serta faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan distribusi mereka. Temuan ini memberikan gambaran penting tentang potensi dan kontribusi mangrove dalam menyimpan dan menyerap karbon.