Dinas Bantuan Sosial Indonesia memberikan bantuan ke setiap kota yang terkena imbas dari akibat Covid-19 ini contohnya di Kota Samarinda. Akibat dari adanya pandemik ini, mengakibatkan banyak orang-orang yang sebelumnya aktif bekerja yang kemudian dirumahkan atau bahkan dipecat dari tempat kerja mereka sebagai salah satu cara agar menghemat pengeluaran perusahaan. Dalam rangka mengurangi dampak pandemik covid Dinas Sosial mengeluarkan salah satu bentuk bantuan dari pemerintah berupa uang tunai. Mengingat dari banyaknya korban yang terkena dampak dari pandemik maka sering terjadinya saluran bantuan tersebut tidak tepat sasaran. Hal ini sering kali disebabkan tidak tepatnya bantuan sosial tersebut. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini maka dinas sosial mendata masyarakat yang kurang mampu namun pendataan tersebut masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan bantuan yang tepat. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan untuk membantu dinas sosial untuk memilih masyarakat yang layak mendapatkan bantuan tersebut. Sistem ini dibangun menggunakan metode Fuzzy Tsukamoto. Metode ini digunakan untuk melakukan perhitungan dari 131 alternatif yang ada dengan menggunakan kriteria penghasilan perbulan, pengeluaran perbulan, jenis dinding, jenis lantai, jenis listrik dan septic tank. Kriteria yang telah di tentukan kemudian diberikan bobot kepentingan sesuai dengan dinas sosial samarinda. Kriteria yang ditentukan kemudian diberikan bobot. Hasil dari penelitian ini berupa sebuah sistem pendukung keputusan yang menyediakan rekomendasi masyarakat yang layak mendapatkan bantuan dan masyarakat yang tidak layak mendapatkan bantuan sosial tersebut dari 131 data masyarakat yang berhak menerima adalah 72 dan yang tidak berhak menerima adalah 61.