Penelitian ini memfokuskan pada proyek penguatan profil pelajar pancasila melalui tema gaya hidup berkelanjutan dan kearifan lokal yang dapat membentuk keterampilan siswa dalam bernalar kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan proyek penguatan profil pelajar pancasila tema gaya hidup berkelanjutan dan kearifan lokal serta untuk mengetahui pengaruh tema proyek penguatan profil pelajar pancasila gaya hidup berkelanjutan dan kearifan lokal terhadap kemampuan bernalar kritis siswa di SMA/MA Negeri Kabupaten Berau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode deskriptif. Sampel penelitian ini menggunakan teknik sampel kuota yang berjumlah 194 siswa. Teknik pengambilan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, angket dan tes. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa seluruh SMA/MA Negeri Kabupaten Berau telah melaksanakan P5 tema gaya hidup berkelanjutan berupa pembuatan kompos, pencacahan sampah, pengolahan limbah sampah plastik dengan kerajinan tangan, edukasi penggunaan botol minum (one person one tumbler), penanaman tanaman obat dan lubang resapan biopori. Pada proyek kearifan lokal, MAN Tanjung Redeb tidak melaksanakan tema tersebut dan hanya SMAN 1 Berau serta SMAN 7 Berau yang melaksanakannya berupa mengenal budaya Berau - Banua (Seni Bela Diri Kuntau, Parade Seni Dalam Bahasa Benua, Tari Jappin, Adat Malladup, Balabbas Sulimbar) dan pembuatan batik Berau Rutun. Seluruh SMA/MA Negeri Kabupaten Berau yang telah melaksanakan proyek gaya hidup berkelanjutan berpengaruh signifikan terhadap kemampuan bernalar kritis siswa dan SMA/MA Negeri Kabupaten Berau yang telah melaksanakan proyek kearifan lokal tidak berpengaruh signifikan terhadap kemampuan bernalar kritis siswa.