Teknik budidaya tunggal kelamin dapat menjadi pilihan bagi pembudidaya ikan gurami, karena faktor pertumbuhan ikan gurami jantan lebih cepat dari ikan betina. Namun masalah yang dihadapi dalam budidaya tunggal kelamin tersebut adalah ikan gurami jantan dan ikan betina tidak memiliki sifat dimorfisme seksual pada fase muda. Salah satu metode yang murah dan efisien untuk membedakan ikan gurami jantan dan betina tersebut adalah menggunakan karakter truss morfometrik dan meristik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan karakter truss morfometrik dan meristik pada ikan gurami jantan dan betina. Penelitian ini menggunakan metode pengukuran truss morfometrik dan penghitungan meristik pada 15 individu jantan dan 15 individu betina yang dikoleksi dari pembudidaya ikan Ainul Hasanah, Kota Samarinda. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan PCA dan statistik deskriptif. Hasil penelitian didapatkan rata-rata panjang standar tubuh ikan gurami jantan 170,39 ± 14,08 mm dan gurami betina 168,39 ± 12,69 mm dengan koefisien keragaman 8,27 dan 7,53 berturut-turut. Scatter plot skor karakter pada komponen PC1 dan PC2 di dapatkan karakter paling kuat pembeda ikan jantan dan betina adalah karakter A1 (jarak dari ujung mulut hingga ke dahi), karakter A2 (jarak dari dahi hingga pangkal depan sirip punggung), karakter C1 (jarak dari pangkal akhir sirip punggung hingga pangkal atas sirip ekor). Karakakter A1 dan A2 terdapat pada bagian dahi/kepala, sedangkan karakter C1 terdapat pada bagian batang ekor. Analisis cluster menunjukkan tingkat similaritas antara ikan gurami jantan dan betina adalah 99,86%. Tidak ada perbedaan yang tegas karakter meristik antara ikan gurami jantan dan betina. Analisis PCA dengan metoda truss morfometrik dapat secara akurat membedakan jenis kelamin ikan gurami secara morfologi.