Annisa Istiqomah, 2024 Implementasi dan Problematika Kurikulum Merdeka pada Mata Pelajaran Geografi Kelas X di SMA Negeri Kota Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Bapak
Dr. H. Rahmadi, M.Pd . Sekolah penggerak melaksanakan kurikulum merdeka pada tahun 2021, sebagai sekolah yang menerapkan kurikulum merdeka pertama kali, pihak sekolah dan tenaga pengajar diberikan pelatihan atau pengenalaan kurikulum merdeka dari memahami, menyusun komponen modul, dan pembagian waktu saat awal pelaksanaan kurikulum merdeka, dikarenakan belum memiliki referensi. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif teknik analisis data triangulasi. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi langsung, dengan kepala sekolah, waka kurikulum, guru mata pelajaran dan peserta didik, serta dokumentasi terkait. Hasil menunjukkan bahwa implementasi kurikulum di sekolah penggerak dan nonpenggerak sangat berbeda, dalam pelaksanaan sekolah penggerak lebih awal dalam melaksanakan kurikulum merdeka karena menjadi sekolah piloting dan nantinya akan membagikan peraktik baik ke sekolah nonpenggerak, dan diberikan pendampingan langsung dari kementerian. Sedangkan sekolah nonpenggerak melaksanakan kurikulum merdeka di tahun 2022, dengan kesiapan satuan pendidikan masing-masing, dan tidak mendapatkan pendampingan langsung, akan tetapi mendapat peraktik baik dari sekolah penggerak. Problematika dalam kurikulum merdeka yang dirasakan oleh setiap sekolah berbeda, mulai dari merumuskan TP yang sudah di analisis di dokumen CP. Pada keterampilan proses dan pemahaman konsep pada materi objek studi geografi dan fenomena geosfer disesuaikan dengan kondisi peserta didik. Kurikulum merdeka memiliki asesmen yang bervariasi seperti asesmen dari project P5, project pada mata pelajaran, asesmen diagnostic, formatif dan sumatif, selain itu biaya yang dibutuhkan cukup banyak dalam pelaksanaan project. Pelaksanaan kurikulum merdeka akan maksimal apabila sekolah lebih memperhatikan lagi tim fasilitator project. Pendidik juga harus lebih memperhatikan dalam merancang metode pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan perubahan zaman. Peserta didik diharapkan untuk memanajemen waktu dengan baik, sehingga tugas yang diberikan tidak bertumpuk,