Nilai kuat tekan uniaksial merupakan salah satu parameter penting yang banyak digunakan dalam proyek rekayasa batuan dalam penentuan massa batuan. Kekuatan pada batuan sangat besar dipengaruhi oleh kadar air dan derajat kejenuhan pada batuan tersebut. Pengurangan kekuatan pada batuan dikaitkan dengan peningkatan kadar air, sedikit peningkatan kadar air akan menyebabkan pengungran yang signifikan pada nilai uji kuat tekan. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif, sehingga untuk memperoleh data perhitungan yang akurat digunakan metode pengujian berupa uji kuat tekan pada batuan dan uji sifat fisik dalam perlakuan sampel batuan asli, batuan jenuh, dan batuan kering sebelum dilakukan pengujian. Pada penelitian ini digunakan 2 jenis batuan, diantaranya Batugamping dan Batupasir pada 2 formasi batuan yaitu formasi Balikpapan dan formasi Pulaubalang, sehingga keakuratan nilai hasil pengujian dapat diperoleh dengan baik. Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai kadar air batugamping pada kondisi alami, jenuh dan kering pada formasi Balikpapan dengan nilai rata-rata masing-masing sebesar 1,709%, 2,262% dan 0,961%. Kadar air batupasir pada kondisi alami, jenuh dan kering merupakan formasi Pulaubalang dengan nilai rata-rata masing-masing sebesar 2,491%, 9,425% dan 0,463%. Nilai UCS batugamping pada kondisi alami, jenuh dan kering pada formasi Balikpapan mempunyai nilai rata-rata masing-masing sebesar 25,29 Mpa, 37,57 Mpa dan 40,70 Mpa. Nilai UCS batupasir pada kondisi alami, jenuh dan kering pada formasi Pulaubalang mempunyai nilai rata-rata sebesar 9,565 Mpa, 6,537 Mpa dan 12,730 Mpa. Dapat disimpulkan bahwa korelasi antara nilai kuat tekan uniaksial dengan nilai kadar air pada batugamping dan batupasir menunjukkan korelasi linier positif yang artinya mempunyai hubungan yang kuat. Semakin tinggi nilai kuat tekan batugamping dan batupasir maka nilai kadar airnya semakin rendah.