Media APE menjahit huruf adalah alat permainan montessori anak berbentuk huruf (A-Z) berwarna-warni yang aman digunakan dalam kegiatan menjahit anak usia dini. Permainan ini dapat menstimuasi kemampuan motorik halus, melatih kelenturan jari jemari, dan membantu anak mengenal huruf. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana rancangan, pelaksanaan, evaluasi, dan dampak dari media APE menjahit huruf usia 5-6 tahun di TK IT Yabis Bontang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian naratif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penerikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian (1) Merancang media APE menjahit huruf pada kemampuan motorik halus anak menyesuaian kemampuan yang ingin dicapai dalam RPP lengkap yang terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian, tujuan pembelajaran, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD, evaluasi penilaian, guru mencari referensi media melalui intenet untuk merancang media dengan menggunakan bahan sedarhana. (2) Melaksanakan media APE menjahit huruf pada kemampuan motorik halus anak dilakukan dalam pembelajaran atau sebagai APE, pelaksanaan dilakukan sesuai dengan tema atau sesuai instruksi guru, anak menjahit dengan pola menjelujur dan kesamping, dan anak dapat saling bertukar huruf, serta guru melakukan pendampingan selama menjahit. (3) Mengevaluasi media APE menjahit huruf pada kemampuan motorik halus anak dilakukan guru dengan menilai anak menggunakan assessment harian dengan menilai anak menggunakan skala 1-4 (BB, MB, BSH, BSB) dengan menyesuaikan indicator capain anak menggunakan media APE menjahit huruf dan refleksi setelah pembelajaran. (4) Dampak Media APE menjahit huruf pada kemampuan motorik halus anak memberikan dampak positif pada perkembangan motorik halus anak, anak begitu antusias dengan media, anak cepat dalam menyelesaikan jahitannya dengan benar, jari jemari anak sudah luwes dalam menjahit bahkan mampu untuk membantu temannya. Namun, penggunaan media yang berulang menimbulkan kejenuhan bagi anak.