Sociopreneurship di Indonesia sudah semakin banyak mengalami perkembangan, di dasari oleh banyaknya webinar dan pengadaan studi kewirausahaan sosial di beberapa perguruan tinggi serta hadirnya komunitas sociopreneurship di lingkungan masyarakat. Samarinda sebagai Ibu kota Kalimantan Timur saat ini sudah menjadi kawasan pendidikan dengan beberapa Universitas yang sering menyelenggarakan seminar mengenai sociopreneurship bahkan kota di kota ini sudah hadir beberapa organisasi maupun komunitas sociopreneurship. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sociopreneurship dapat dijadikan sebagai alternatif karir para anak muda di Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian fenomenologi dengan pendekatan kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Informan dalam penelitian ini merupakan anak muda dengan 4 orang anggota Bank Sampah Ramli, dan 2 anggota Komunitas TDA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Anak muda di Samarinda tertarik untuk memulai karir di bidang sociopreneurship melihat para anak muda antusias untuk menyelamatkan lingkungan melalui menabung sampah pribadi dan membantu orang yang kesulitan dalam mengembangkan bisnisnya. Melalui sociopreneurship, anak muda mendapatkan sumber penghasilan baik dari sisi ekonomi maupun sosial. Bisnis yang ingin dijalankan oleh anak muda tersebut diantaranya adalah hidroponik untuk mengurangi pencemaran tanah, budidaya maggot sebagai solusi pencemaran lingkungan dari sampah organik, pemanfaatan gas metana yang dihasilkan sampah, kursus menjahit bagi single mom dan lain-lain. Dapat dilihat bahwa beberapa bisnis tersebut merupakan sebuah solusi untuk masalah sosial yang ada di masyarakat.Beberapa pertimbangan anak muda melanjutkan bisnis di bidang sociopreneurship yaitu selain menjadi sumber penghasilan maupun tambahan pendapatan adalah memberikan manfaat sosial dan menjadi solusi atas masalah sosial yang ada di masyarakat.