Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemenuhan asas keadilan pertimbangan hakim dalam memutus kasus tindak pidana malapraktik kedokteran pada putusan pengadilan negeri a quo terhadap asas keadilan, Kedua, untuk menganalisis pembuktian terkait tindakan medis yang dilakukan terdakwa sebagai kelalaian/kealpaan yang menyebabkan orang lain mengalami luka berat sesuai yang diatur dalam KUHP. Metode penelitian yang digunakan ialah pendekatan doktrinal dengan menggunakan pendekatan konseptual, pendekatan kasus dan pendekatan perundang-undangan. Bahan hukum yang digunakan ialah terdiri dari bahan hukum primer berupa KUHP, UU No. 29 tahun 2004, UU No. 17 tahun 2023 dan lain-lain. Kemudian bahan hukum sekunder berupa jurnal, buku, dan penelitian sebelumnya. Bahan hukum tersier berupa kamus hukum dan KBBI. Dari hasil penelitian, diketahui bahwasanya pertimbangan hakim dalam putusan nomor 1441/Pid.Sus/2019/Mks adalah kurang pertimbangan. Hakim jelas mengesampingkan beberapa fakta-fakta di pengadilan dan lebih fokus pada keadaan profesi terdakwa sebagai dokter, dengan kesimpulan bahwa tindakan terdakwa adalah resiko medis dan bukan kelalaian medis. Padahal, unsur-unsur malapraktik terbukti lewat fakta yuridis di persidangan. Banyak bukti pelanggaran dan kelalaian yang harusnya cukup bagi hakim untuk menjatuhkan pidana bagi terdakwa.