Penelitian ini berhasil merancang dan membangun aplikasi monitoring banjir berbasis Android menggunakan Android Studio dan Java. Aplikasi ini memonitoring ketinggian air, lokasi, dan status banjir (normal, waspada, bahaya) secara real-time dengan bantuan Mosquitto broker melalui protokol MQTT. Firebase diintegrasikan sebagai backend untuk menyimpan data hasil monitoring dalam bentuk JSON, memungkinkan sinkronisasi data secara real-time. Pengujian kompatibilitas menunjukkan aplikasi berfungsi baik pada Android versi 8 hingga 13, namun mengalami crash pada versi Android versi 7.0 dan 7.1. Evaluasi performa aplikasi menunjukkan penggunaan CPU rata-rata 112,16% dan memori 28,73 MB, keduanya berada di bawah ambang batas normal. Namun, rata-rata FPS sebesar 21,71 FPS dan penggunaan energi 425,37 poin menunjukkan perlunya peningkatan responsivitas grafis dan pengoptimalan penggunaan energi. Uji kinerja protokol MQTT menggunakan Wireshark menunjukkan bahwa pada interval waktu 10 detik terdapat kehilangan data sebesar 6,12%, sedangkan pada interval 50 dan 100 detik tidak ada kehilangan data dengan persentase 0%. Hasil ini menunjukkan bahwa protokol MQTT dapat diandalkan untuk pengiriman data pada aplikasi monitoring sistem Internet of things (IoT). Secara keseluruhan, aplikasi monitoring banjir ini menunjukkan performa yang baik dalam penggunaan CPU dan memori serta keandalan dalam pengiriman data menggunakan protokol MQTT, meskipun memerlukan peningkatan dalam hal responsivitas grafis dan penggunaan energi pada aplikasi.