Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran problem solving terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada materi persamaan linier satu variabel. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain yang digunakan adalah posttest only control group dengan memberikan perlakuan pembelajaran problem solving di kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional di kelas kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 48 Samarinda tahun ajaran 2023/2024 sebanyak 57 siswa yang terdiri dari 2 kelas. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling sehingga sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII-A (kelas eksperimen) dan VIII-B (kelas kontrol). Bentuk instrument yang digunakan ialah soal tes uraian yang berjumlah 5 butir soal materi persamaan linier satu variabel. Untuk validitas dan reliabilitas soal, dilakukan uji coba soal pada kelas IX dan diperoleh kesimpulan sebanyak 5 butir soal dinyatakan reliabilitas tinggi dan valid.
Hasil analisis data hasil belajar matematika siswa secara deskriptif diperoleh bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 57,39 sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 23,53 menunjukkan kelas yang diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran problem solving lebih baik dari pada kelas yang diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional. Selanjutnya dilakukan uji independent sample t-test dengan hasil nilai thitungsebesar 9,875 maka thitung > ttabel yaitu 9,875 > 2.00404 maka H0 ditolak sehingga memberikan kesimpulan bahwa metode pembelajaran problem solving terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa SMP Negeri 48 Samarinda. Hasil analisis menunjukkan penggunaan metode pembelajaran problem solving efektif terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 48 Samarinda dikarenakan pada saat pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving siswa lebih aktif dan lebih antusias untuk mengikuti pembelajaran dibandingkan dengan siswa yang diajarkan menggunakan metode konvensional siswa menjadi mudah bosan dan tidak memahami materi.