Fakultas Teknik merupakan salah satu fakultas yang berdiri di Universitas Mulawarman. Fakultas Teknik memberikan fasilitas air conditioner untuk memenuhi kenyamanan termal dalam ruang kampus. Diketahui bahwa saat ini tidak ada program pemeliharaan untuk fasilitas air conditioner di Gedung Fakultas Teknik. Pemeliharaan yang dilakukan secara korektif yaitu mengoperasikan fasilitas air conditioner hingga rusak, apabila ada kerusakan baru dilakukan perbaikan atau penggantian. Akibat dari pemeliharaan korektif ini, didapatkan sejumlah permasalahan pada fasilitas air conditioner. Ditemukan air conditioner yang tidak memberikan efek apapun dalam ruangan, kebocoran, tidak dapat menyala, mesin berdengung dan lain sebagainya. Kerusakan air conditioner membuat suhu ruangan menjadi tidak stabil dan menyebabkan ketidaknyamanan fisik serta mental pada user. Oleh sebab itu, untuk mengurangi permasalahan yang ada digunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). RCM bertujuan untuk menentukan apa yang harus dilakukan agar setiap asset fisik dapat terus beroperasi dengan baik sesuai dengan desain dan fungsinya. FMEA bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab dan dampak dari setiap mode kegagalan, serta menjelaskan secara sistematis tingkat level kegagalan sehingga dapat dilakukan pencegahan atau perbaikan yang tepat. Berdasarkan pada hasil perhitungan RPN didapatkan 5 komponen kritis pada fasilitas air conditioner di Gedung Fakultas Teknik yaitu komponen kompresor dengan nilai RPN sebesar 405, PCB control dengan nilai RPN sebesar 320, pipa kapiler dengan nilai RPN sebesar 216, thermistor dengan nilai RPN sebesar 196 dan blower motor dengan nilai RPN sebesar 180. Pada analisis task selection didapatkan kebijakan pemeliharaan komponen yaitu komponen thermistor menggunakan action plan Time Directed (TD), yaitu tindakan pencegahan langsung terhadap sumber kerusakan seperti penggantian komponen berdasarkan waktu penggunaan dan usia komponen. Komponen kompresor, PCB control, pipa kapiler dan blower motor menggunakan action plan Condition Directed (CD), yaitu tindakan yang mendeteksi kerusakan dengan cara pemeriksaan alat dan apabila ditemukan gejala kerusakan, maka dilakukan kegiatan perbaikan atau penggantian komponen. Bentuk action plan CD yang dilakukan adalah inspeksi mesin berkala, pemeriksaan kondisi mesin menggunakan teknik tertentu dan alat bantu, pemberian pelumas dan pembersihan mesin.