Cabai Rawit (Capsicum frutescens) merupakan bahan pangan yang memiliki tingkat kebutuhan masyarakat yang tinggi secara ekonomi sebagai rempah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi hasil dan mengonsumsi cabai rawit secara luas. Namun, kesalahan dalam menentukan bibit cabai rawit yang akan ditanam dapat mengakibatkan produksi cabai rawit menjadi tidak stabil dan cenderung menurun bahkan kemungkinan gagal panen. Oleh karena itu, diperlukan sistem untuk menentukan bibit cabai rawit unggul. Tujuan dari penelitian ini yaitu membangun sistem pendukung keputusan untuk menentukan bibit cabai rawit unggul sehingga dapat memberikan rekomendasi kepada petani cabai rawit di Provinsi Kalimantan Timur. Sistem ini dibangun berbasis website menggunakan metode Rank Order Centroid (ROC) untuk menentukan bobot kriteria dan metode Multi Attribute Utility Theory (MAUT) untuk menentukan urutan prioritas alternatif bibit cabai rawit unggul. Dalam menentukan bibit cabai rawit unggul menggunakan 6 kriteria yaitu potensi hasil, umur panen, rekomendasi daratan, ketahanan hama dan penyakit, berat 1000 biji, dan rasa buah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode ROC dan MAUT berhasil diterapkan dalam sistem pendukung keputusan untuk menentukan bibit cabai rawit unggul dengan alternatif yang diprioritaskan adalah benih CR ASA 7 dengan nilai preferensi 0,5552.