Tuberkulosis paru masih menjadi masalah kesehatan di dunia danmenjadi salah satu isu global health yang dibahas pada pertemuan G20 padatahun 2020 di Indonesia, dimana angka penderita Tuberkuosis parudi Indonesia terus meningkat. Perawatan pasien Tuberkulosis paru di rumah sakit memerlukan clinical pathway untuk memberikan pelayanan yang efektif danefisien pada pasien Tuberkulosis paru. Penelitian kuantitatif cross sectional dilakukan pada 127 pasientuberkulosis paru yang dirawat inap di RSUD IA Moeis Samarinda dilakukanpada tahun 2024. Instrumen elektronik rekam medis pasien digunakan untukmendapatkan data kepatuhan visite dokter spesialis, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan rontgen thoraks, pemberian Obat Anti Tuberkulosis, Lengthof stay, Biaya Obat dan Bahan Habis Pakai (BHP), dan Biaya Pelayanan untukmenilai pengaruh Kendali Mutu dan Kendali Biaya Clinical pathway pasienTuberkulosis paru yang dirawat inap di RSUD IA Moeis Samarinda. Analisis multivariat menggunakan uji Kruskal Walls. Hasil penelitian didapatkan bahwa variabel yang berpengaruh terhadapClinical pathway adalah kepatuhan visite dokter spesialis, dimana jugadidapatkan peningkatan kepatuhan visite dokter spesialis pada kelompok tanpaclinical pathway rata-rata 57.04%, dan kelompok dengan clinical pathwaysebesar 64.07%. Pemberian Obat Antituberkulosis juga terjadi peningkatan, pada kelompok tanpa Clinical pathway sebesar 22.6% dan pada kelompokdengan clinical pathway sebesar 44.2%. Variabel lain yang juga berpengaruhterhadap clinical pathway adalah Length of stay, Biaya Obat dan BHP, danBiaya Pelayanan. Sedangkan 2 variabel lainnya, pemeriksaan laboratoriumdanpemeriksaan radiologi, tidak berpengaruh oleh Clinical pathway. Kesimpulan penelitian ini clinical pathway berhubungan signifikandengan kepatuhan visite, pemberian OAT, Length of Stay, Biaya BHPdanBiaya Pelayanan. Diperlukan monitoring dan evaluasi terhadap penyusunandan pelaksanaan clinical pathway agar didapatkan pelayanan yang lebih efektif dan efisien bagi pasien Tuberkulosis paru yang dirawat inap di rumah sakit