Muhammad Fachri, “Inovasi Aplikasi Pelayanan Kenaikan Pangkat Kepegawaian (Pelayan kape) Di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Timur” di bawah bimbingan Dini Zulfiani, M.Si sebagai dosen pembimbing Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis inovasi aplikasi pelayan kape oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Timur, serta mengindentifikasi faktor penghambat inovasi aplikasi pelayan kape di Badan Kepegawain Daerah Provinsi Kalimanta Timur Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dengan fokus penelitian yang terdiri dari karakteristik inovasi aplikasi pelayan kape, dan faktor penghambat inovasi pelayan kape. Sumber data yang diambil menggunakan teknik puposive sampling. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisi data berupa reduksi data, penyajian data dan pengembalian kesimpulan atau verfikasi. Hasil penelitian dari inovasi aplikasi pelayan kape di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Timur telah menunjukkan keberhasilan dalam karakteristik inovasi. Aplikasi ini memberikan keuntungan dalam proses kenaikan pangkat dengan mempercepat seluruh proses pengurusan hanya melalui aplikasi, sehingga efektivitas dan efisiensi dalam pelayanan kenaikan pangkat dapat terwujud.Peraturan yang menjadi dasar inovasi aplikasi pelayan kape adalah edaran yang dikeluarkan oleh BKN, yang mendorong seluruh instansi kepegawaian untuk mengirimkan usulan dengan softfile melalui aplikasi yang telah disediakan. Meskipun penggunaan aplikasi pelayan kape dianggap tidak rumit, namun pengguna memerlukan waktu untuk mempelajarinya. Pelayan kape dirancang sesederhana mungkin agar mempermudah pengoperasiannya. Aplikasi ini telah diuji coba di internal BKD Provinsi Kaltim dan telah disosialisasikan kepada seluruh OPD Provinsi Kalimantan Timur serta melaksanakan bimtek untuk membekali oprator di OPD dan pegawai di bidang kepangkatan. Inovasi ini terbukti dapat meningkatkan kinerja BKD Provinsi Kaltim dalam pelayanan kenaikan pangkat. Namun, terdapat faktor penghambat terkait dengan kurangnya pemahaman operator di OPD terhadap prosedur kenaikan pangkat, kelengkapan dokumen yang tidak sesuai, kurangnya pembaruan data kepegawaian di SIMPEG, serta hasil scan dokumen yang tidak seluruhnya dapat terbaca dengan baik.