STUDI KOMUNITAS MAMALIA KECIL DI HUTAN LEMBO KECAMATAN BARONG TONGKOK KABUPATEN KUTAI BARAT
FRANSISKUS APRIANUS BUKEN, Studi Komunitas Mamalia Kecil Di Hutan Lembo Kecamatan Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat (dibimbing oleh Rustam dan Yaya Rayadin)
Terdapat beragam cara dalam menangkap satwa di Indonesia, dalam pengetahuan lokal masyarakat Kutai Barat juga memiliki cara tersendiri dalam menangkap satwa, khususnya mamalia kecil. Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan cara dan metode penangkapan mamalia kecil menggunakan alat tangkap tradisional Engkot yang berasal dari masyarakat Dayak Tonyooi dan Benuaq. Penelitian dilakukan di dua lembo yang berada di Kecamatan Barong Tongkok. Penelitian ini menggunakan metode Observasi Partisipatif dan wawancara. Narasumber dari penelitian ini berjumlah enam orang pengguna Engkot. Didapatkan alat tangkap mamalia kecil secara tradisional bernama Engkot yang kemudian terbagi menjadi dua model yaitu model Engkot Sengkorongq dan Engkot Sentomongq, lima jenis mamalia kecil berhasil didapatkan dengan jenis terbanyak adalah Callosciurus notatus (Bajing kelapa). Dibandingkan dengan alat cage trap hasil tangkapan dari alat Engkot lebih sedikit dan memiliki potensi kematian yang tinggi ketika terperangkap. Karena fungsi Engkot oleh masyarakat digunakan sebagai pengendali hama pada Lembo dan kebun serta sebagai sumber protein hewani.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | STUDI KOMUNITAS MAMALIA KECIL DI HUTAN LEMBO KECAMATAN BARONG TONGKOK KABUPATEN KUTAI BARAT |
---|---|
Pengarang | Fransiskus Aprianus Buken - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI FRA s 2024 |
Subyek | Teknik Tradisional, Mamalia Kecil, |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2024 |
Penerbit | Fakultas Kehutanan |
Jurusan | Kehutanan |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY