Detail Cantuman Kembali
Arbaatun Nafiah - Personal Name

Perbanyakan Jabon (Neolamarckia cadamba (Roxb.) Bosser) Dengan Teknik Kultur Jaringan

ARBAATUN NAFIAH. Perbanyakan Jabon (Neolamarckia cadamba (Roxb.) Bosser) dengan Teknik Kultur Jaringan (dibimbing oleh Sukartiningsih dan Sutedjo).
Jabon (Neolamarckia cadamba (Roxb.) Bosser) merupakan jenis tumbuhan serbaguna yang banyak dimanfaatkan sebagai pohon penghasil kayu, pohon peneduh, penghias tepi jalan, sebagai naungan bagi tanaman lain dalam sistem agroforestri dan sebagai tanaman reboisasi maupun reklamasi. Pemanfaatan kayu jabon yang cukup tinggi memegang peranan penting di masa mendatang, sehingga diperlukan pengembangan hutan tanaman dengan spesies yang cepat tumbuh untuk mengatasi kekurangan bahan baku kayu. Jabon menjadi salah satu tanaman yang banyak diminati untuk ditanam. Penanaman jabon dalam skala besar tentunya memerlukan bahan tanaman dengan sifat unggul dan dalam jumlah yang besar. Salah satu metode perbanyakan tanaman yang dapat dilakukan adalah perbanyakan secara vegetatif dengan teknik kultur jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik sterilisasi yang tepat untuk mengurangi tingkat kontaminasi pada benih jabon dan untuk mengetahui pengaruh pada perlakuan kombinasi zat pengatur tumbuh BAP (6-Benzyl Amino Purin) dan NAA (Naphthalene Acetic Acid) terhadap perbanyakan jabon. Parameter yang diamati pada penelitian ini yaitu jumlah daun, waktu muncul tunas, jumlah tunas, dan waktu muncul akar. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri dari 9 kombinasi perlakuan dengan 10 sampel untuk setiap perlakuan. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan setiap satuan percobaan berisi satu buah eksplan setiap botol sehingga terdapat 270 eksplan yang diamati. Dalam penelitian ini terdapat dua faktor yaitu faktor A dan Faktor B. Faktor A merupakan hormon BAP yang terdiri atas 3 taraf (0 mg L-1; 0,5 mg L-1; 1 mg L-1) dan Faktor B merupakan hormon NAA yang terdiri atas 3 taraf (0, mg L-1; 0,25 mg L-1; 0,5 mg L-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode sterilisasi menggunakan konsentrasi clorox 5% dengan waktu perendaman selama 15 menit merupakan metode yang paling efektif untuk sterilisasi benih jabon dan pada perbanyakan jabon secara in vitro kombinasi perlakuan A2B0 (BAP 1 mg/l + NAA 0 mg/l) adalah interaksi yang paling efektif dalam menghasilkan jumlah daun paling tinggi yaitu 7.00 helai daun dan menginduksi jumlah tunas terbanyak yaitu 2.13 tunas. Kombinasi perlakuan A1B0 (BAP 0.5 mg/l + NAA 0 mg/l) menunjukkan rata-rata waktu muncul tunas paling cepat yaitu 6.60 HST. Kombinasi perlakuan A0B2 (BAP 0 mg/l + NAA 0.5 mg/l) mampu memunculkan akar lebih cepat yaitu 15,32 HST.

Ketersediaan

LOADING LIST...

Detail Information

Judul Perbanyakan Jabon (Neolamarckia cadamba (Roxb.) Bosser) Dengan Teknik Kultur Jaringan
Pengarang Arbaatun Nafiah - Personal Name
No. Panggil SKRIPSI ARB p 2024
Subyek BAP
Kultur Jaringan
NAA
Jabon (Neolamarckia cadamba)
Bahasa Indonesia
Tempat Terbit Universitas Mulawarman
Tahun Terbit 2024
Penerbit Fakultas Kehutanan
Jurusan Kehutanan
Lampiran Berkas
LOADING LIST...

Informasi
DETAIL CANTUMAN
Kembali ke sebelumnya  
UPT. PERPUSTAKAAN UNMUL

DIGITAL LIBRARY


Jl. Kuaro Gunung Kelua