Diki Andika Kualitas Briket Arang Berdasarkan Rasio Arang Kayu Merkubung (Macaranga gigantea) dengan Arang Tempurung Kelapa (Cocos nucifera) (di bawah bimbingan oleh Agus Nur Fahmi dan Kusno Yuli Widiati) Briket arang adalah salah satu jenis bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui. Briket arang memiliki keuntungan dari segi ekonomis dan memiliki nilai kalor yang tinggi serta sebagai alternatif bahan bakar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh rasio dan komposisi terbaik dari campuran arang kayu merkubung (Macaranga gigantea) dengan arang tempurung kelapa (Cocos nucifera) dalam menghasilkan briket arang yang baik. Analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan (A = 100% kayu merkubung dan 0% tempurung kelapa, B = 75% kayu merkubung dan 25% tempurung kelapa, C = 50% kayu merkubung dan 50% tempurung kelapa, D = 25% kayu merkubung dan 75% tempurung kelapa, dan E = 0% kayu merkubung dan 100% tempurung kelapa) dan 3 kali ulangan untuk pengujian kerapatan, kadar air, pengujian keteguhan tekan, kadar zat menguap, kadar abu dan kadar terikat. Serta 5 perlakuan 1 kali ulangan untuk nilai kalor. Kualitas briket arang terbaik terdapat pada perlakuan E (0% kayu merkubung dan 100% tempurung kelapa) dengan nilai rataan kerapatan 0,71 g/cm3, kadar air 4,30%, keteguhan tekan 15,7 kg/cm2, kadar zat menguap 25,1%, kadar abu 3,6%, karbon terikat 71,29%, dan nilai kalor 7363 kal/g. Komposisi campuran terbaik briket arang dari perlakuan D (25% kayu merkubung dan 75% tempurung kelapa) dengan nilai rataan kerapatan 0,63 g/cm3, kadar air 4,39%, keteguhan tekan 15,2 kg/cm2, kadar zat menguap 28,9%, kadar abu 3,8%, karbon terikat 6,7,31%, dan nilai kalor 6558 cal/g. Hasil pengujian briket arang sebagian besar memenuhi standar menurut (SNI 01-6235-2000) serta Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan (P3HH) sebagai acuan dalam penilaian briket arang.