Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena relokasi pedagang kaki lima (PKL) dari Dermaga Wisata Sanggam Berau ke Jalan Pemuda, serta menganalisis dampak ekonomi dan sosial dari persepsi PKL yang direlokasi. Metode kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini dengan data primer dan sekunder yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling, melibatkan total 10 informan yang terbagi menjadi informan kunci, dan informan utama. Analisis data menggunakan model interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, serta verifikasi dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relokasi PKL dari Dermaga Wisata Sanggam Berau ke Jalan Pemuda merupakan kebijakan dari Pemerintah Daerah Berau terhadap dinamika Pembangunan di Kabupaten Berau. Area parkir Dermaga Wisata Sanggam yang sebelumnya digunakan oleh para PKL untuk berjualan harus difungsikan kembali sesuai peruntukannya, yaitu untuk parkir kendaraan pengguna dermaga. Hal ini berdasarkan adanya peningkatan jumlah wisatawan yang signifikan di Kabupaten Berau selama empat tahun terakhir. Relokasi ini berdampak negatif terhadap kondisi ekonomi PKL, termasuk penurunan pendapatan dan ketidakstabilan aktivitas jual beli akibat lokasi baru yang kurang strategis dan sempit. Namun, dampak positif juga ditemukan, seperti peningkatan keamanan, hubungan sosial antar pedagang, serta kepastian dan jaminan hukum. Penelitian ini menyarankan agar Pemerintah Daerah Berau mengevaluasi dan menyusun strategi relokasi yang lebih baik untuk menunjang aktivitas PKL. Revisi atau perumusan kebijakan baru terkait penetapan wilayah wisata kuliner yang digunakan PKL untuk berjualan juga perlu untuk dipertimbangkan.